Published On:Sunday, 16 August 2015
Posted by Unknown
Dumupa : Agama Mana Yang Paling Benar Di Dunia?
Berkaitan dengan
hal ini, menurut saya terdapat lima hal penting yang harus dipahami oleh
semua orang (entah yang beragama atau tidak beragama).
Pertama,
benar atau tidak benar agama tersebut (sesuai dengan pandangan
masing-masing orang) pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan
keyakinan dan hubungan (secara personal dan kolektif) dengan apa
dan/atau siapa yang diyakini sebagai “Tuhan” (atau apapun sebutannya
yang bermaksud menyebut Tuhan). Karena hal ini berkaitan dengan
keyakinan dan hubungan tersebut, maka biasanya setiap orang selalu
meyakini agamanyalah yang paling benar. Dan oleh karenanya (walaupun
tidak semua orang), orang cenderung mengklaim dan menyatakan agama lain
benar.
Kedua, setiap orang sesuai dengan keyakinannya sendiri
silakan mengklaim dan meyakini agamanyalah yang paling benar, tetapi
alangka baiknya tidak menyalahkah agama lain. Sekalipun hendak
menyebarkan agamanya kepada pemeluk agama lainnya, tetapi hal itu
hendaknya dilakukan dengan damai dan terhormat. Bukan dengan cara
kekerasan atau tindakan-tindakan tidak pantas lainnya yang justru
bertentangan dengan ajaran agamanya.
Ketiga, agama harus
dimengerti sebagai “sarana” bukan “tujuan”. Agama adalah sarana untuk
meyakini dan mempercayai Tuhan. Agama adalah sarana untuk membangun
hubungan yang baik dan benar dengan sesama manusia, alam semesta, dan
Tuhan. Agama adalah saran untuk mencari “kehidupan abadi” bersama Tuhan
pasca-kematian setiap orang.
Keempat, banyak orang yang telah,
sedang dan akan hidup di dunia dengan status “tidak beragama”, tetapi
banyak diantara mereka jugalah yang telah, sedang dan akan “hidup abadi”
bersama Tuhan di surga. Dimana setiap orang akan hidup abadi di akhirat
kelak tidak ditentukan oleh “beragama”, “tidak beragama” atau “agama
apa” setiap orang, tetapi ditentukan oleh “hidup bagaimana” selama hidup
di dunia. Orang beragama belum tentu masuk surga dan orang tidak
beragama belum tentu masuk neraka di akhirat. Orang tidak beragama bisa
masuk surga dan orang beragama bisa masuk neraka di akhirat.
Kelima, Tuhan tidak beragama. Setiap orang boleh memperdebatkan (bahkan
berperang) untuk mengklaim, meyakini, menyebarkan dan mempertahankan
(kebenaran) agamanya, tetapi sesungguhnya Tuhan sendiri “tidak
beragama”. Tuhan hanya mempunyai firman. Manusialah yang mendirikan
agama-agama di bumi.
(Dumupa Odiyaipai)