Headlines

Topilus B Tebai, Jingga Kamboja dan Aleks Giyai Meluncurkan Buku, Ini Fotonya

Posted by Unknown | Tuesday, 11 April 2017 | Posted in , ,


Peluncuran buku ini juga dilakukan sekaligus diskusi Sastra Papua, diantaranya: Tetesan Embun Inspirasi Dari Papua karya Aleks Giyai, Aku Peluru Ketujuh karya Bastian Tebai, dan Kasnina Fananim karya Jingga Kamboja.

Puisi - Kenangan Stasiun Kota Bogor

Posted by Unknown | Friday, 24 February 2017 | Posted in

Malam itu hujan lebat di stasiun kota bogor.
Aku basah kuyup dan kedinginan.
Kau jemput aku dengan penuh cinta.
Saat itulah cinta ini mangalir deras dalam nadiku.

Mobil hitam itu mengantar kita pulang.
Kita duduk di bangku paling belakang sambil cium cumbu.
Aku kedinginan saat itu, namun kau balut aku dengan hangatnya kasih sayang.
Kita menikmati asyiknya malam itu.

Pertemuan itu cukup singkat, membuat saya rindu pada kenangan itu.
Namun sayang, kau harus pergi.
Pergi karena sudah ada jejak kau ukir sebelum aku datang.
Kau tak sadar, bahwa sebetulnnya aku datang membawa harapan.
Harapan yang kupedam sebelum kita bertemu.

Kau sudah tak disini.
Aku sudah kubur semua harapan.
Aku sudah buang jauh kedalam lubang kenangan yang paling dalam.
Karena kau tak akan kembali.

Karya : Alfridus Dumupa [Lembah Keheningan, 25/02/2017]


Puisi - Kenangan Stasiun Kota Bogor
 

Foto Bersama Usai Kegiatan Mak-Rab IPMANAPANDODE JOGLO Tahun 2015

Posted by Unknown | Wednesday, 22 February 2017 | Posted in , ,

Foto Bersama Usai Kegiatan Mak-Rab IPMANAPANDODE JOGLO, Tahun 2015

Orang Papua Darurat Genocide [Picture]

Posted by Unknown | | Posted in , ,

Orang Papua Darurat Genocide

Kalender IPMANAPANDODE JO-GLO Tahun 2017 (Soft Copy - Gambar)

Posted by Unknown | Sunday, 19 February 2017 | Posted in ,


Design: Alfridus Dumupa

Terima Kasih Tuhan, Sa Pu Perawan Su Hilang

Posted by Unknown | Tuesday, 6 December 2016 | Posted in ,

Terima Kasih Tuhan, Sa Pu Perawan Su Hilang

Semua ini sa dapat cerita dari sa pu kawan yang selama ini kitong bersama. Dia cerita begini; kawan sa minta maaf ee.. sebelumnya, karna sa mo jujur kalo sa pu keadaan saat ini. Entah karena apa kadang sa merasa kurang percaya saja dengan sa pu keadaan, hanya paitua diatas (Tuhan) saja yang tahu. 

Trus saya kaget dengar itu, lalu sa tanya kenapa kawan?

Lalu dia bilang dengan jujur, sa kasih tahu begini bukan bermaksud apa-apa tetapi ini hanya kisah yang sa alami waktu kecil, sa juga kasih tahu ko karena memang ko ini sa pu kawan yang selama ini kitong dua bersama, sa su anggap ko sebagai sa pu sodara kandung. Sehingga ini juga demi kebaikan agar ko juga memahami sa pu keadaan yang sebenarnya, supaya kedepan diantara kitong dua saling mengetahui siapa kitong dua yang sebenarnya tanpa memandang kekurangan tertentu. 

Sa jujur kawan, sa minta maaf ee! 

Awalnya sa juga tra pernah ingin kalo hal ini terjadi pada sa, tapi akirnya terjadi juga ini yang sa menyesali saat ini tetapi sa bersyukur juga karena paitua dia (Tuhan) memberikan sa kesempatan hidup yang sama seperti ko, sehingga kitong dua bisa ketemu dan bisa jalani hubungan  sebagai kawan yang kitong jaga ini. Terima kasih kawan karena ko su bersedia untuk dengar sa pu kisah ini. 

Dan sekarang sa ingin cerita apa yang sebenarnya terjadi pada sa pu hidup, jadi begini ceritanya; Sa pu bapa pernah bilang sa kalo dulu waktu sa masih pucuk (kecil) pernah jatuh dari sepeda yang dirumah, menurut sa pu bapa waktu itu sa main sepeda baru sa jatuh dan pingsan setelah terjadi begitu. trus sa bapa bawah sa ke rumah sakit dan dari rumah sakit dokter bilang kalau sa terluka dan terjadi pendarahan yang hebat pada sa pu alat kelamin.  

Menurut dokter katanya sa pu keadaan akan membaik tapi hanya satu hal yang tra bisa di sembuhkan, trus sa bapa kaget dengar itu dan tanya kepada dokter dia. Dok' maksud dokter yang tra bisa sembuhkan itu apa? Dokter bilang kalo ko pu anak ini baik-baik saja hanya de pu mahkota (keperawanan) yang memang paitua diatas (Tuhan) kasih untuk dia itu sudah tidak ada lagi (tidak bisa dikembalikan) kareba itu anugrah Tuhan. Lalu sa pu bapa tarik nafas dalam-dalam dan ucapkan rasa terima kasih kepada dokter dia yang katanya waktu itu menolong dan mengobati sa dari kecelakaan itu.  

Stelah  sa dengarkan peristiwa kecelakaan yang bapa dia cerita itu, bapa dia bilang sa begini; ko harus bersyukur karena paitua (Tuhan) sudah berikan ko kesempatan untuk hidup walaupun waktu itu bapa sempat panik karena deng ko pu keadaan. Stelah mendengar cerita dari bapa, sa masuk kedalam sa pu kamar baru sa berdoa untuk ucapkan sa pu rasa syukur kepada paitua diatas (Tuhan). Pokoknya sa bilang "Tete Manis" (Tuhan) terima kasih kepadamu di sorga, karena sumua sudah terjadi sesuai kehendakmu. 

Jadi begitu kawan, sa pu perawan memang su hilang karena kecelakaan yang menimpah pada sa pu diri waktu sa masih kecil. 

Cerita ini adalah sebuah kisah nyata dari seorang sahabat (kawan) perempuan yang tak mau disebut namanya. Dia bercerita kepada saya pada tahun 2009, saat saya masih mengenyam pendidikan di bangku SMA di kota jayapura, Papua. 
  
Pesannya adalah; Apapun yang terjadi diri kita entah cacat atau tidak, tetap kita bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Semua ini terjadi sesuai kehendak-Nya. Amin 

#CoverBUKU - Warisan Budaya Suku Mee: Daa dan Diyo Dou

Posted by Unknown | Wednesday, 30 November 2016 | Posted in ,

#CoverBUKU - Warisan Budaya Suku Mee: Daa dan Diyo Dou

Puisi - Kau Penyanyi Rimba

Posted by Unknown | Saturday, 19 November 2016 | Posted in ,

Ada pokok pohon tua,
dengan pasrah rela memasang kuping,
mendengar petikan jemari memukul melodi gitar,
alunan merdu suara rimba berdering elok.

Hatinya berdebar,
bagai mekarnya anggrek hutan,
membuka selubung gundah,
menampung cahaya batin.

Hewan dan tetumbuhan pun,
tersentak kagum terpesona,
mendengar uraian nada sepoi merdu suara,
yang pecah memukul gunung yang menjulang.

Tanpa bosan,
setitik hidup terukir.
Tanpa keluh,
seonggok kasih terurai.

Taburan gitar melodi dan seruling,
tak kalah suara emas si Keriting membujuk,
untuk tetap pada posisi.

Dengan cinta yang erat,
tulus dan suci,
kasih terurai.

Wahai kawan,
merdunya terdengar,
pukullah dunia kejam,
lantungkan dengan sekerasnya,
kau penyanyi rimba.

#puisiPAPUA
Honaratus Pigai
Timika, 11 Nov. 2016


Puisi - Kau Penyanyi Rimba

Puisi - Kupahat Namamu

Posted by Unknown | | Posted in ,

Saraf ingatanku tak rontok,
terang-benerang di hadapan,
kobar jiwa juangmu itu.

Kupahat kobaran api juangmu,
pada prasasti tugu negriku,
agar engkau dikenang.

Para pahlawan negri ini,
tak tinggalkan sia-sia,
ada nilai suci yang elok.

Tak ada keluh sesal,
Papua butuh,
reformasi total.

Harus lahir,
Thays H. Eluway baru.

Harus bangkit di negri ini,
Otto Ondoame baru.

Harus tumbuh di negeri ini,
Mako Musa Tabuni baru.

Harus muncul di negeri ini,
Tadeus Yogi baru,
Kelly Kwalik baru.

Harus berkembang di negeri ini,
jiwa nasionalisme semua pahlawan.

Agar tak lagi ada duka,
agar tak ada tangis,
agar tak sia-siakan perjuangan.

Marilah ukir jiwa dan nasionalisme Papua,
marilah kobarkan api juang yang telah ditanam.

Wahai para pahlawanku,
hanya ini yang kuukir,
kupahatkan jiwa dan namamu,
di tugu prasasti perjuangan Papua.

#puisiPAPUA
Honaratus Pigai
Timika, 10 Nov. 2016

Puisi - Kupahat Namamu

Peter Woods Art

Posted by Unknown | | Posted in ,





























































TERPOPULER

"18 TAHUN ALIANSI MAHASISWA PAPUA [AMP]"

Mengabdi Pada Gerakan Pembebasan Nasional Papua 27 Juli 1998 – 27 Juli 2016.

Saya, ALFRIDUS DUMUPA selaku admin blog UGAI PIYAUTO mengucapkan:
"Selamat Hari Ulang Tahun AMP Yang Ke - 18 ".

×