Published On:Sunday, 14 September 2014
Posted by Unknown
Biografi - Obama Presiden Amerika Ke 44
![]() |
Biografi Obama - Presiden Amerika Ke 44 |
Barack Obama menjadi begitu spesial bagi
Bangsa Indonesia selain ia adalah orang kulit hitam pertama yang menjadi
presiden Amerika Serikat, ia juga pernah empat tahun tinggal dan sekolah di
sekolah Indonesia. Berikut ini akan dituturkan secara lengkap Biografi Obama.
Presiden Obama atau Barck Hussein Obama atau
Barck Obama dilahirkan pada tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu, Hawai. Ayahnya
bernama Barack Obama, Sr adalah orang kulit hitam keturunan Kenya, Afrika.
Sedangkan ibunya bernama Stanley Ann Dunham adalah wanita cantik kulit putih
keturunan Inggris.
Ayah dan Ibunya bertemu ketika sama-sama
berkuliah di kelas bahasa Rusia di University of Hawaiʻi at Mānoa. Saat itu
ayah Obama memang mendapat beasiswa asing. Ayah dan Ibu Obama kemudian menikah
di Wailuku, Maui, pada tanggal 2 Februari 1961 yaitu enam bulan sebelum Obama
lahir.
Sesaat setelah Obama lahir, ibunya pindah ke
Washington bersama bayi Obama dan ayahnya tetap di Hawai meneruskan
pendidikannya. Ayah dan Ibu Obama kemudian bercerai pada tahun 1964 tepatnya di
bulan Maret.
Ayahnya kemudian pulang ke Kenya dan menikah
lagi, ayahnya hanya sekali menjenguk Obama di Hawai yaitu pada tahun 1971 karena pada tahun 1982 ayahnya mengalami kecelakaan
lalulintas dan meninggal dunia.
Ibu Obama kemudian menikah lagi dengan orang
berkebangsaan Indonesia yang bernama Lolo Soetoro. Mereka kemudian menikah pada
15 Maret 1965 dan kemudian dikaruniai anak perempuan yang menjadi saudara
se-ibu Obama yang bernama Maya Soetoro. Setelah dua tahun menikah, Lolo Soetoro
pulang ke Indonesia bersama istri dan Obama.
Di Indonesia, mereka tinggal di Menteng
Dalam, Tebet, Jakarta-Selatan namun kemudian pindah ke Pemukiman elit di
Menteng Jakarta Tengah. Obama kemudian sekolah di Indonesia yaitu di Sekolah
Katolik St. Francis dari Assisi selama dua tahun dan Sekolah Dasar Besuki
selama satu setengah tahun, ditambah home schooling dengan bantuan Calvert
School. Obama menetap di Indonesia selama empat tahun.
Obama kemudian memilih tinggal bersama kakek
dan nenek dari ibunya di Hawai. Ia pulang ke Hawai pada tahun 1971 dan
melanjutkan sekolah disana. Pada tahun 1995, Obama harus bersedih karena kehilangan
ibunya yang terserang kanker ovarium dan kanker rahim. Jika ia ditanya tentang
kenangan ayah dan ibunya, ia selalu menjawab "Bahwa ayahku
tidak seperti orang-orang di sekitarku—ia hitam bagaikan ter, ibuku putih
bagaikan susu—nyaris tidak terpikirkan olehku.
Tinggal di Hawai membuat Obama belajar
menghargai perbedaan, karena disana terdapat beragam orang dengan latar
belakang budaya di sekitarnya, ia menjelaskan tentang itu sebagai
berikut, "Kesempatan yang Hawaii tawarkan—untuk menyaksikan berbagai
macam
budaya dengan suasana yang saling menghargai—menjadi bagian tak
terpisahkan
dari pandangan duniaku, sekaligus menjadi dasar nilai-nilai yang aku
pegang
erat”.
Obama remaja sempat mengalami
krisis identitas yang membuatnya masuk dalam anggota geng “Choom gang” dimana
ia saat itu selalu menghabiskan waktunya untuk kumpul bersama teman gengnya
dengan mengkonsumsi marijuana, kokain serta minuman keras. Jika ditanya mengapa
Obama menjerumuskan dirinya kedalam hal itu maka jawabnya adalah ”untuk menyingkirkan
pertanyaan siapa aku dari pikiran saya.” Obama menyesal pernah merusak dirinya
dengan narkotika.
Obama bersekolah di Hawai sampai
SMA, selepas itu pada tahun 1979 ia pindah ke Los Angeles untuk bersekolah di
Occidental College. Kemudian pada 1981, ia pindah ke Columbia University di New
York City dan mendapatkan gelar dalam ilmu politik dengan kekhususan hubungan
internasional dan lulus dengan gelar Bachelor of Arts pada tahun 1983. Ia
bekerja selama satu tahun di Business International Corporation,[32] kemudian
di New York Public Interest Research Group.
Pada tahun 1988 Obama menempuh
pendidikan di Harvard Law School, selain itu ia juga bekerja sebagai jaksa di
Sidley Austin dan Hopkins Sutter. Pada tahun 1991 Obama lulus Harvard dengan
gelar J.D secara magna cum laud.
Disela-sela kesibukannya sebagai
mahasiswa hukum dan jaksa, Obama menyempatkan diri mengunjungi saudara-saudara
ayahnya di Kenya. Obama juga mengunjungi Kenya bersama tunangannya yang
sekarang menjadi istrinya yaitu Michele Obama.
Obama kemudian terpilih menjadi
anggota senat Illionis tahun 1996. Namun ia kemudian mengundurkan diri dari
senat Illionis pada November 2004 karena telah terpilih menjadi senat Amerika
Serikat melalui partai Demokrat.
Selama menjadi senat Amerika,
Obama selalu berkampanye menentang invasi terhadap Irak. Saat itu Presiden
Amerika adalah George W Bush yang sedang gencar-gencarnya melakukan invasi
terhadap Irak.
Obama disumpah sebagai seorang
senator pada tanggal 3 Januari 2005 dan menjadi satu-satunya anggota Senat dari
Congressional Black Caucus. CQ Weekly menyebutnya sebagai seorang
"Demokrat setia" berdasarkan analisis seluruh suara Senat tahun
2005–2007. Pada 13 November 2008, Obama mengumumkan akan mengundurkan diri dari
jabatan Senatnya terhitung 16 November 2008, sebelum dimulainya sesi lame-duck,
untuk berfokus pada masa transisinya sebagai presiden.
Pada tanggal 10 Februari 2007,
Obama menyatakan pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat di depan gedung
Old State Capitol diSpringfield, Illinois. Pemilihan tempat pengumuman itu
dianggap simbolis karena di situ Abraham Lincoln menyampaikan pidato
bersejarahnya yang berjudul "House Divided" tahun 1858. Obama
menekankan isu pengakhiran Perang Irak secepat mungkin, meningkatkan kebebasan
energi, dan menyediakan layanan kesehatan universal, dalam kampanye yang
mengusung tema "harapan" dan "perubahan.
Tanggal 23 Agustus, Obama
mengumumkan penunjukan Senator Delaware Joe Biden sebagai pasangan kampanye
sekaligus calon wakil presidennya. Biden dipilih dari sejumlah calon yang
meliputi mantan Gubernur Indiana dan Senator Evan Bayh dan Gubernur Virginia
Tim Kaine. Pada Konvensi Nasional Demokrat 2008 di Denver, Colorado, Hillary
Clinton meminta para pendukungnya memilih Obama dan ia sertaBil Clinton
menyampaikan pidato dukungan untuk Obama. Obama menyampaikan pidato penerimaan
pencalonannya, bukan di tengah arena Konvensi Nasional Demokrat, tetapi di
Invesco Field at Mile High di hadapan sekitar 75.000 orang; pidato tersebut
ditonton oleh lebih dari 38 juta orang di seluruh dunia.
Tanggal 4 November, Obama
memenangkan pemilu dengan 365 suara elektoral dibandingkan dengan 173 suara
yang diperoleh McCain. Obama memenangkan 52,9% suara rakyat dibandingkan dengan
45,7% yang diterima McCain. Ia menjadi orang Afrika Amerika pertama yang menduduki
jabatan presiden. Obama menyampaikan pidato kemenangannya di hadapan ratusan
ribu pendukungnya di Grant Park, Chicago.
Obama kemudian memenangkan
pemilihan Presiden untuk yang kedua kalinya pada tahun 2012. Sampai saat ini
Obama masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat untuk periode yang ke dua.