Published On:Saturday, 30 July 2016
Posted by Unknown
Jalan Petualangan
Jalan Petualangan |
Tentu setapak jalan itu akan kita lalui. Setapak jalan yang membelah punggung gunung. Pasti saja gunung itu merupakan gunung tertinggi di dunia ini. Dan di atas sana, di puncak gunung, akan kita beristirahat, melepas lelah.
Tak ada yang berlebihan, kita-lah sang petualang, yang berpetualang sepanjang waktu. Kita-lah perintis jalan petualang itu. Merintis jalan menjadi setapak jalan hingga kita berhenti dimana kita merasa tak sanggup berpetualang lagi.
Barangkali kita memiliki kebebasan untuk merintis jalan kita masing-masing. Tak seorang pun boleh memaksakan kehendaknya. Mungkin kita merintis jalan lurus. Mungkin pula jalan berliku. Boleh saja kita berpencar merintis jalan masing-masing, asalkan kita menggapai puncak gunung itu. Dan itu pasti bagi kita.
Di atas puncaknya akan kita membangun perkemahan. Berkemah sepanjang siang dan malam dalam kebahagian. Kebahagian yang tak pernah kita rasakan sebelumnya, sepanjang petualangan yang telah dan akan kita lalui. Di sana pula kita akan memandang pesona alam yang ada di dunia ini. (Vitalis Goo)