Published On:Sunday, 15 May 2016
Posted by Unknown
Mahasiswa Papua Bidang IT Harus Bisa Coding untuk Menciptakan Aplikasi dan Web
Foto : Alfridus Dumupa |
Perkembangan teknologi informasi berbasis computing dan mobile (handphone) semakin maju sehingga mahasiswa papua yang membidangi IT dituntut untuk belajar dengan serius agar bisa menguasai salah satu atau lebih bahasa pemrograman untuk bisa membangun dan mengembangkan sebuah aplikasi berbasis desktop, web atau mobile (handphone). Menurut hemat saya bahwa sekarang keadaan sudah berubah ke erah teknologi dan informasi dengan perkembangan yang cukup pesat. Maka saya rasa perlu kita tinjau ulang sisi pentingnya seorang mahasiswa IT untuk mampu menguasai skill coding salah satu bahasa pemrograman , agar kemudian kita orang papua tidak menjadi konsumen tetapi menjadi produsen teknologi terutama dalam pengembangan sebuah software komputer, web ataupun aplikasi mobile (handphone).
Menurut saya bahwa betapa pentingnya skill coding bagi mahasiswa IT papua kerena saya merasa bahwa ada satu pernyataan yang menarik dari beberapa buku yang saya baca, yaitu “mahasiswa IT tanpa skill coding itu bagaikan sayur tanpa garam”. Sehingga, jika mahasiswa tanpa skill coding, apalah arti lulusan IT.
Pada dasarnya motivasi seseorang masuk kuliah jurusan IT itu tentu berbeda-beda dan pemahaman pun berbeda-beda. Ada yang kuliah hanya karena mencari gelar, ada juga yang mengincar ijazahnya, ada juga yang memang belajar dan saya rasa itu adalah hak, dan bebas-bebas saja. Namun terlepas dari tujuan, ketika kita masuk ke dalam perkuliahan, kita akan terikat oleh tanggung jawab bidang keilmuan kita, sesuai jurusan yang kita pilih. Karena pada akhirnya setelah lulus kita akan dikenal sebagai lulusan dari jurusan tersebut, apa lagi papua membutuhkan lulusan yang mampu demi masa depan papua ke depan.
Nah mungkin apapun jurusan kita saat di perkuliahan tidak mengharuskan kita menjadi apa kita nantinya. Kita bebas-bebas saja, bahkan berprofesi yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan jurusan kita pun tidak masalah. Bukankah sukses itu tentang bahagia, bukan tentang kita menjadi apa karena jurusan kita. Pak Mario Teguh tidak pernah punya sejarah pernah kuliah di jurusan motivasi, tapi nyatanya beliau menjadi motivator hebat saat ini. Bahkan Iskandar Soiesman sang pembuat Panada Framework justru berasal dari jurusan Sosiologi, namun justru menjadi programmer yang handal.
Saya rasa banyak sekali contohnya, orang yang hebat dan besar bukan karena jurusan di perkuliahannya. Namun, jadi apapun kita nantinya ketika lulus, bukankah baik jika kita bertanggung jawab terhadap bidang keilmuan kita? Paling tidak itu akan menjadi bekal kita nantinya di papua. Karena saya sendiri percaya bahwa, apa yang dipelajari itu tidak akan sia-sia, mungkin belum saat ini, atau mungkin bukan di dalam profesi kita, tapi kita pasti akan merasakan manfaatnya untuk memajukan papua di bidang IT.
Salam IT
#Alfridus Dumupa
(Mahasiswa Papua, Jurusan Teknik Informatika, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA)