 |
Wajah Siswa Pendidikan Dasar di Salah Satu Sekolah di Perdalaman Papua (Ist) |
Sebagai sebuah realitas yang tidak dapat ditawar, pendidikan memiliki
peran yang teramat urgen bagi perkembangan pribadi manusia.
Keterbelakang Pendidikan Rakyat
Pendidik dan
peserta didik merupakan komponen dalam dunia dan proses pendidikan
formal. Seorang pendidik bertugas untuk mengarahkan dan
mentransformasikan pengetahuan yang dimilkinya kepada peserta didiknya.
“Kenyataannya kebanyakan guru hanya terus mentransferkan apa yang
dimilikinya kepada peserta didik ibaratnya botol kosong yang selalu
dan siap untuk diisi oleh materi tanpa melihat kemampuan dna
perkembangan yang sedang terjadi pada peserta didik,”tandas Mateus
Auwe.
Problem yang juga masih terus membudaya dalam dunia pendidikan saat
ini ialah bahwa kurangnya perhatian guru pada aspek afektif dan
psikomotori siswa karena kebanyakan guru hanya melihat perkembangan
siswa dari kognitif sehingga kemampuan siswa hanya dilihat dan diukur
dari pencapaian assesment aspek skor dan nilai peserta didik.
“Guru
harus melihat perkembangan siswa dari ketiga komponen tersebut yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dan juga perlu disosialisasikan
kepada masyarakat luas bahwa ketiga komponen itu sangatlah penting
bukan hanya kempuan kognitif,” kata Selpianus Adi.
Keterbelakangan pendidikan ini juga tak terlepas dari tersedianya
berbagai macam sarana dan prasarana dari suatu sekolah tersebut.
Ketersediaanya hal ini juga ikut membantu mensukseskan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Terutama di Papua ketersediannya
sarana dan prasarana yang belum memadai juga menghambat pencapaian
tujuan pendidikan tersebut.
“Di Papua sarana dan prasarana juga ikut
mempengaruhi perkembangan dari pendidikan tersebut. Prasarana yang
terbagi atas fisik dan nonfisk juga perlu untuk diperhatiakn oleh
pemerintah. Pemerintah seharusnya melaksanakan suatu program yang tepat
sehingga bisa diterapkan di masyarakat pada negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia,” kata Agustinus Dogomo.
Imperialisme Pendidikan
Istilah
imperialisme merupakan istilah yang digunakan untuk melakukan penjajahan
ataupun suatu usaha untuk melakukakan penyerangan baik dalam bentuk
sosial, budaya, politik, militer, ataupun pendidian terhadap wialyah
yang dianggap sebagai objek lawan.
Di
indonesia khususnya di Papua terdapat begitu banyak orang pintar yang
sebenarnya ingin bersekolah dan ingin mengambangkan minatnya tetapi
biaya yang dibutuhkan saat ini sangatlah mahal. Seolah biaya yang sangat
mahal itu menutupi jalan manusia untuk mengambangkan kemampuanya.
Pendidikan
formal saat ini seolah-olah hanya milik orang yang berlatar belakang
kaya saja. Besarnya biaya pendidikan mulai tingkat pendidikan dasar
hingga perguruan tinggi sungguh mengagumkan inilah yang disebut sebagai
salah satu contoh imperialisme pendidikan yang terjadi saat ini di
negara kita.
Pendidikan untuk Rakyat
Ungkapan Paulo
Freire mengenai pendidikan memanusiakan kembali manusia dari
dehumanisasi struktural dan sistem sosial yang menindas hingga kini
tidak akan pernah terlupakan. “Pendidikan itu sangat penting bagi
manusia perubahan dapat dilakukan lewat pendidikan dan praktek nyata
karena unsur yang ada di dalamnya saling terkait dan saling saling
mempengeruhi,”kata Germanus Yerino Madai.
Pendidikan harus mampu menjadi penyelamat mansuia dari ketertindasan, kemiskinan, kemeralatan dan marginalisasi.
Upaya untuk memanusiakan manusia merupakan segmen utama dari pendidikan.
Dalam UU tentang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan
Nasional, pada pasal 5 dijelaskan, “bahwa setiap Warga Negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Itu artinya
setiap anak bangsa di negeri ini memiliki hak dan kesempatan yang sama
untuk mengenyam dunia pendidikan tanpa melihat latar belakang
kehidupanya.
Sudah saatnya pemerintah dan orang-orang yang berkompoten di bidang ini
melihat hal itu, memikirkan kembali pendidikan rakyat yang kian
terpuruk. Potensi penduduk negaraini yang cukup besar merupakan sumber
daya yang sangt peotensial untuk mensuplai orang-orang yang berkualitas.
Ragam cara yagn dapat dilakukan untuk menyelamatkan anak rakyat ini
dari kebodohan dan ketertindasan.
Akhirnya perubahan dalam dunia pendidikan ini merupakan tanggung jawab
dari setiap komponen dan bidang yang ada karena dunia pendidikan tidak
terlepas dari bidang yang lain seperti ekonomi, politik, pemerintahan
dan lain sebagainya.
Source : Majalah Iyoo/Ihoo