Headlines
Published On:Tuesday, 3 March 2015
Posted by Unknown

Si Mungil Berkisah

Kita disalibkan di atas tiang yang sejajar, 
dipenjarakan di bawah penindasandi letakan di bawah kaki penguasa.

Melihat kaum ber-otak tunduk jadi budak kapitalisme,
menjadi feodal yang siap menerkam,
meraung-raung mengikis rasa nasionalisme.

Di ujung pedalaman,

anak mungil berbisik pada pemerintahan,
inikah hidupku.

Membisu seribu kata,

walau mereka se-ras,
dan sama-sama manusia.

Si mungil berkisah,

“aku melayang-layang dari samudra ke samudra,
membawa sepuluh juta obor mengejar kedamaian"Tak ada sapa,
para pemerintahan negara,
diam membisu dalam penjara perbudakan kapitalisme.

Melawan ombak yang menggulung deras,

terhanyut dalam kecemasan,
bahkan luluk lantak tubuh yang rapuh.

Para kapitalis egois berjaya,

tanpa kepedulian,membunuh pelawan-pelawan arus.

Puisi Papua - Honaratus Pigai
Papua - Abepura - Bukit Keheningan, 12 Februari 2013


Foto : Ilustrasi

nanomag

Saya adalah Peziarah Kehidupan yang berkelana di Ilalang Kebebasan, demi mencari kehidupan yang menghidupkan untuk mengusik Duka Nestapa di Negeri Hitamku.

.

bagikan kontent ini!

Diposting Oleh : Unknown - Kolom ,

Komentar Anda :

TERPOPULER

"18 TAHUN ALIANSI MAHASISWA PAPUA [AMP]"

Mengabdi Pada Gerakan Pembebasan Nasional Papua 27 Juli 1998 – 27 Juli 2016.

Saya, ALFRIDUS DUMUPA selaku admin blog UGAI PIYAUTO mengucapkan:
"Selamat Hari Ulang Tahun AMP Yang Ke - 18 ".

×