Published On:Sunday 10 April 2016
Posted by Unknown
Mahasiswa Nilai Program Tanam Padi Hancurkan Adat Suku Mee
Salah satu petani padi berpakaian adat suku Mee di salah satu sawah kampung Obaayo, Dogiyai – IST |
Jayapura, Jubi – Mahasiswa asal Dogiyai di Yogyakarta, Alfridus
Dumupa menilai Dinas Pertanian dan Perkebunan Dogiyai tak mampau
mengangkat makanan warisan leluhur suku Mee, yaitu nota dan nomo (ubi
jalar dan keladi). Pemerintah setempat disebutnya menghancurkan adat
suku Mee.
Hal itu dikatakannya menyusul panen padi perdana yang dilakukan Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dogiyai beberapa waktu lalu di
Kampung Obayo, Distrik Kamuu Utara.
Panen perdana oleh Pelaksana tugas bupati Dogiyai, Herman Auwe, Senin
(4/4/2016) dihadiri juga Plt. Sekda Dogiyai, Natalis Degei, Kepala
Dinas Pertanian dan Perkebunan, Emanuel Dogomo serta beberapa pejabat
Dogiyai lainnya.
“Ini saya melihat dari segi kehidupan adat suku Mee, program yang
sesungguhnya menghancurkan rakyat Mee,” katanya kepada Jubi, Minggu
(10/4/2016).
Menurut dia seharusnya pemerintah mengangkat pangan lokal seperti nota dan nomo,
bukan malah menanam padi dan jauh-jauh membeli bibitnya di Malang, Jawa
Timur. Pemerintah setidaknya membagikan alat kerja kepada masyarakat
sebab mereka sudah bisa mengolah lahan dan bekerja mandiri.
“Saya menilai bahwa ini adalah bentuk penjajahan ala pemerintah terhadap makanan lokal nota dan nomo.
Jika pemerintah masih saja melakukan program seperti ini, maka
masyarakat Dogiyai akan kehilangan makanan lokal yang sebetulnya
memiliki vitamin dan khasiat yang tinggi,” katanya.
Ia malah khawatir orang Dogiyai akan kehilangan identitasnya, sebab menanam padi bukan tradisi leluhur mereka.
Mahassiwa Dogiyai di Jayapura, Musa Mudestus Boma berpendapat
Pemerintah Kabupaten Dogiyai seharusnya memberikan modal kepada petani
lokal agar bisa mengolah pangan nota dan nomo.
Lagipula kampung Obaya dan Idakebo adalah tempat sejarah bagi suku Mee,
di mana sang Koyeidabi yang hilang dibunuh memberikan makanan kehidupan.
“Bukankah Pemkab Dogiyai berdayakan makanan lokal? Ada nota dan nomo. Jangan buta melihat ini,” ujar Musa. (Abeth You)
Source : Tabloid Jubi