Air Mata Papua
Meneruskan lenggang dan gelombang,
Keruhnya sampai masuk ke lubang laut!
Airmata di Tanah Paua
Tak jua mau sirna
Bagai sungai yang mengalir,
Kususuri, terus makin ke hilir!
Oh, Airmata Tanah Papua,
Mengapa tak jua menyurut?
Alir-alur cinta kasih,
Alir-alur kehidupan,
Dan tetap mewanggi aromanya yang Illahi!
"Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi
ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri"
(Luk 9:25)
Duhai,
Airmata-airmata para kekasih Allah,
Ku tak tahu kapan itu akan henti?
Airmata-airmata tulus,
Airmata-airmata penuh juang,
Mampukah kuganti dengan Surga?
"Tentang tertawa aku berkata : 'itu bodoh!,
dan mengenai kegirangan, "apa gunanya?",
Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan
anggur - sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat
- dan dengan memperoleh kebebalan, sampai aku
mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk
dilakukan dibawah lanit selama hidup mereka yang pendek itu"
(Pengkhotbah 2: 2-3)
Karya : Anton VW & Cinde
Buku Kumpulan Puisi "CANDLELIGHT"