Puisi - Menanti Fajar
Hari telah gelap,
Bumi cenderawasih menutupi kabung
Semenjak 1963.
Mereka berjalan dalam kekelaman,
Hendak menanti fajar menyingsing,
Menerangi sejagad asali.
Tak terasa waktu,
Tak terasa keteduhan.
Kini melewati tahun millennium,
Yang dalamnya hanya baku bahu-membahu,
Serta limpahan kegelapan.
Ikatan rekayasa kegelapan jalan bergandeng-tangan,
Setiap bidang manusia dibungkam ketidak-adilan.
Cenderawasihku yang malang,
Bertabalah dalam penantian kebebasan.
Kebebasan pasti akan mendatangi rumahmu.
Demi menghirup udara segar,
Mejelajah duniamu bersama terang bintang fajar.
Karya : Rafael E Goo
Wasior, 17 Agustus 2008
PUISI - MENANTI FAJAR |