Published On:Thursday, 24 December 2015
Posted by Unknown
Doa Katolik : Lima Belas Doa St. Brigitta
Lima belas doa ini di sampaikan oleh Yesus kepada St. Brigitta dari Swedia di Gereja St. Paulus, Roma, karena sudah lama St. Brigitta ingin mengetahui, berapa banyak pukulan yang di derita Yesus selama masa sengsara-Nya. Pada suatu hari, Yesus menampakan diri dan berkata:"Aku menerima 5480 pukulan pada tubuh-Ku. Bila kamu ingin menghormatinya, berdoalah 15 kali Bapa Kami dan 15 kali Salam Maria selama satu tahun berturut-turut. Bila tahun itu selesai, kau telah menghormati setiap luka-luka-Ku."
Doa-doa ini kemudian direstui oleh Paus Pius IX dengan harapan agar kita lebih menghayati masa sengsara Yesus.
Doa Pertama
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus Kristus! Kebahagian Sejati bagi orang yang mencintai-Mu, Keselamatan dan Pengharapan bagi semua pendosa, yang telah membuktikan bahwa Engkau sangat menginginkan berada bersama dengan manusia sepenuhnya karena cinta-Mu pada mereka. Ingatlah akan penderitaan yang telah Engkau terima sejak Engkau mulai di kandungan, dan terutama selama masa kesengsaraan-Mu, yang memang telah dirancang dan ditetapkan sebagai Rencana Ilahi.
Ingatlah, O Tuhan, ketika pada Perjamuan Terakhir dengan rasul-rasul-Mu, Engkau telah membasuh kaki mereka, Engkau telah memberi Tubuh dan Darah-Mu yang begitu berharga, dan saat itu Engkau telah dengan bijak menasihati mereka, Engkau juga telah memberitahu mereka mengenai kesengsaraan yang harus Engkau jalani.
Ingatlah, O Tuhan, kesedihan dan kepahitan yang Engkau alami pada saat Engkau mengatakan: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya."
Ingatlah semua kengerian, kepiluan dan kesengsaraan yang Engkau alami sebelum disiksa di kayu salib, saat setelah berdoa tiga kali, bermandikan keringat darah, Engkau dikhianati Yudas, murid-Mu, Engkau ditawan oleh orang-orang yang bangsanya telah Engkau pilih dan tinggikan, dituduh oleh saksi-saksi palsu dan dihakimi secara tidak adil oleh tiga hakim pada saat saat terbaik masa muda-Mu dan semua itu terjadi pada masa Paskah.
Ingatlah juga saat pakaian-Mu dilucuti, diganti dengan pakaian penghinaan. Muka dan mata-Mu lebam, Engkau telah dipukuli, dimahkotai duri dan tongkat ditaruh pada tangan-Mu. Engkau diremukan oleh pukulan-pukulan dan dibenamkan dalam penghinaan dan kekasaran yang luar biasa.
Demi sengsara dan semua derita yang telah Engkau alami sebelum masa sengsara-Mu di kayu salib, berikanlah aku pertobatan sejati sebelum kematianku, penyesalan yang tulus dan sempurna, yang berguna bagi pengampunan atas semua dosaku. Amin
Doa Kedua
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Kebebasan sejati para malaikat, Kebahagiaan surgawi, mengingat akan kengerian dan kesedihan yang Engkau derita, ketika musuh-musuh-Mu seperti singa ganas mengelilingi-Mu dengan seribu macam penghinaan, meludahi, memukuli, melukai dan dengan kesadisan-kesadisan yang tak terbayangkan, mereka menyiksa-Mu dengan sengaja.
Dengan rasa prihatin akan kesadisan dan penghinaan oleh mereka pada-Mu, aku mohon kepada-Mu, O Penyelamatku, lindungilah aku dari musuh-musuhku, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan dan bawalah aku, dalam perlindungan-Mu, ke keselamatan abadi. Amin
Doa Ketiga
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Pencipta Surga dan bumi, kuasa-Mu tidak dapat dibatasi, Engkau yang menguasai dan melindungi dengan kekuatan cinta-Mu, ingatlah akan kekecewaan yang Engkau derita, ketika orang-orang Yahudi dengan paluan yang bertubi-tubi memaku tangan dan kaki-Mu dengan paku-paku besar yang tumpul. Mereka menganggap derita-Mu masih kurang, dan mereka melampiaskan kebuasan hati mereka dengan memperparah luka-luka-Mu, dan terus menambah kesakitan demi kesakitan dengan kesadisan yang tidak bisa di ungkapkan, mereka merentangkan badan-Mu di kayu salib, menarik-Mu dari segala arah, hingga memutuskan otot-otot Mu.
Aku mohon kepada-Mu, O Yesus, demi kesengsaraan-Mu di kayu salib ini, berilah aku rahmat untuk takut pada-Mu dan mencintai-Mu. Amin
Doa Keempat
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Tabib Surgawi, ditinggikan di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kami, ingatlah akan luka memar yang telah Engkau derita dan tubuh-Mu yang lemas diremukan sedemikian rupa sehingga tidak ada penderitaan melebihi penderitaan-Mu. Dari kepala sampai kaki-Mu tidak ada bagian yang tidak tersiksa, meskipun demikian, dengan melupakan segala derita-Mu, Engkau tetap berdoa kepada Bapa-Mu di surga untuk musuh-musuh-Mu dengan berkata: "Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Melalui rahmat yang mulia ini dan demi kesengsaraan-Mu, semoga kami di bawa ke pertobatan yang sempurna dan mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa kami. Amin
Doa Kelima
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Cermin kemegahan abadi, mengingat duka yang Engkau alami, ketika direnungkan dalam cahaya Ilahi-Mu, banyak orang yang akan diselamatkan karena sengsara-Mu yang suci, tapi pada saat yang sama, Engkau melihat banyak orang berdosa yang akan celaka karena dosa-dosa mereka, dan dengan sedih Engkau mengeluh bagi para pendosa yang malang, putus asa dan kehilangan arah.
Melalui lembah kerahiman dan belas kasihan ini, dan terutama demi kebaikan yang Engkau perlihatkan kepada penjahat yang bertobat dengan berkata: "Hari ini juga engkau akan bersama sama dengan Aku di dalam firdaus." Aku mohon kepada-Mu, O Yesus, di saat kematianku, berilah aku pengampunan akan dosa-dosaku. Amin
Doa Keenam
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Raja tercinta yang paling kurindukan, ingatlah penderitaan-Mu, ditelanjangi dan diperlakukan sebagai penjahat, diikat dan dinaikan ke atas salib, semua kerabat dan teman-teman-Mu meninggalkan Engkau, hanya ibu-Mu tercinta tetap tinggal bersama-Mu. Saat itu Engkau percayakan ibu-Mu kepada murid-Mu yang setia, Engkau berkata kepada Bunda Maria: "Ibu, inilah, anakmu!" dan kepada St. Yohanes: "Inilah ibumu!"
Aku mohon kepada-Mu, O Penyelamatku, demi tombak duka yang menusuk hati Bunda-Mu yang kudus, kasihanilah aku dengan segala kesalahan dan kekuranganku, baik perbuatan maupun kehidupan rohani aku dan tolonglah aku saat dalam pencobaan dan terutama di saat kematianku. Amin
Doa Ketujuh
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Sumber Kerahiman yang tidak pernah padam, yang dengan cinta berkata dari atas kayu salib: "Aku haus!" Engkau telah menderita dahaga demi menyelamatkan umat manusia.
Aku mohon kepada-Mu, O Penyelamatku, nyalakanlah di dalam hatiku api kerinduan untuk mengejar kesempurnaan dalam segala tindakanku dan padamkanlah dalam diriku nafsu kedagingan dan keinginan duniawi. Amin
Doa Kedelapan
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Kekasih hati, sukacita rohani, demi kepahitan cuka dan empedu yang Engkau cicipi di kayu salib karena cinta-Mu kepada kami, berilah kami rahmat untuk menerima Tubuh dan Darah-Mu yang berharga dengan layak selama hidup kami dan di saat kematian kami, semoga Tubuh dan Darah-Mu menjadi penyembuh dan penghibur bagi jiwa kami. Amin
Doa Kesembilan
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Raja kebijaksanaan, sumber kebahagiaan, mengingat sengsara yang Engkau derita ketika di tenggelamkan ke dalam samudera kepahitan pada saat kematian-Mu, dihina oleh orang-orang Yahudi, akhirnya Engkau berteriak dengan suara nyaring saat ditinggalkan oleh Bapa : "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
Melalui penderitaan ini, aku mohon kepada-Mu, O Penyelamatku, janganlah tinggalkan aku di saat kengerian dan derita kematianku. Amin
Doa Kesepuluh
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Alpha dan Omega, kehidupan dan kebajikan, demi keselamatan kami Engkau rela terbenam dari telapak kaki sampai ke ujung kepala-Mu masuk ke dalam lembah kesengsaraan. Saat mengingat parahnya luka-luka-Mu, ajarlah aku untuk, dengan tulus, mencintai hukum-hukum-Mu, yang bagi orang-orang yang sunguh mencintai-Mu tidaklah sulit. Amin
Doa Kesebelas
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Lembah kerahiman, aku mohon kepada-Mu, demi luka-luka-Mu yang menusuk ke tulang sumsum hingga ke kedalaman jiwa-Mu, agar membawa aku, seorang pendosa, dengan banyaknya pelanggaranku, bebas dari semua dosa dan sembunyikanlah aku dari hadapan wajah-Mu, biarlah aku berlindung di dalam luka-luka-Mu, sampai kemurkaan-Mu yang memang layak aku terima berlalu. Amin
Doa Keduabelas
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Cermin Kebenaran, lambang persatuan, mata rantai kebaikan, ingatlah akan banyaknya luka yang menutupi-Mu dari kepala sampai ke kaki, tercabik dan menjadi merah karena cucuran darah-Mu yang suci. Kesengsaraan yang luar biasa telah Engkau derita pada Tubuh-Mu yang murni demi kami! Yesus yang terkasih! Tidak adakah tersisa yang belum Engkau lakukan untuk kami?
Semoga buah-buah penderitaan-Mu memperbaharui jiwaku saat merenungkan kesengsaraan-Mu, dan semoga setiap hari cintaku pada Mu bertambah di hatiku, sampai aku menemui-Mu untuk selamanya, Engkau adalah harta karun kebaikan sejati dan segala sukacita, aku mohon kepada-Mu, O Yesus yang terkasih, di surga. Amin
Doa Ketigabelas
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Singa Perkasa, Raja kekal yang tidak terkalahkan, demi duka yang Engkau derita ketika kekuatan-Mu, baik moral maupun fisik, telah habis sama sekali, Engkau menundukan kepala-Mu dan berkata: "Sudah selesai." Aku mohon kepada-Mu, Tuhan Yesus, ampunilah aku di saat kematianku, ketika pikiranku kacau dan jiwaku dalam kesedihan. Amin
Doa Keempatbelas
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Putra Tunggal Bapa, kemuliaan dan keilahian-Nya, mengingat akan kerendahan hati dan kepasrahan jiwa-Mu, yang telah Engkau serahkan kepada Bapa-Mu yang kekal, dengan berkata: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."
Dengan tubuh terluka, hati yang patah dan perut kerahiman-Mu yang telah terbuka untuk menebus kami, akhirnya Engkau wafat. Melalui kematian yang mulia ini, aku memohon kepada-Mu, Raja segala Orang Kudus, kuatkan dan tolonglah aku untuk menyangkal setan, kedagingan dan keduniawian, sehingga dengan mati terhadap dunia, aku hidup hanya untuk-Mu. Aku mohon kepada-Mu, di saat kematianku terimalah aku, peziarah dan musafir yang telah kembali kepada-Mu. Amin
Doa Kelimabelas
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
O Yesus! Pokok Anggur Kebenaran! Ingatlah akan Darah yang telah tercurah dari tubuh-Mu yang suci, seperti sari anggur yang mengalir dari mesin pemeras anggur.
Saat lambung-Mu di tusuk dengan tombak oleh serdadu, darah dan air mengalir hingga tidak satu tetes pun yang tersisa pada tubuh-Mu, dan akhirnya, seperti segenggam dupa yang diangkat ke atas salib, tubuh-Mu hancur, badan-Mu layu, dan sumsum tulang-Mu mengering.
Demi kesengasaraan-Mu dan tumpahan Darah-Mu yang berharga ini, aku mohon kepada-Mu, O Yesus yang terkasih, terimalah jiwaku di saat kematianku. Amin
Doa Penutup
O Yesus yang terkasih, tusuklah hatiku, agar air mata tobat dan kasih menjadi santapanku setiap hari. Semoga tobatku hanya untuk-Mu, semoga hatiku menjadi tempat tinggal-Mu yang abadi, dan akhirnya, semoga hidupku menjadi sempurna sehingga aku layak berada di samping-Mu di surga, dan bersama para kudus, memuji-Mu untuk selama-lamanya. Amin
Source : ekaristi.org