Published On:Monday, 11 May 2015
Posted by Unknown
Puisi - Duka Yang Membisu
Sampai hari ini....
Sampai detik ini...
Apa yang diinginkan Indonesia untuk orang Papua?
Mendarah dan membara dalam lenturan angin yang sepoi
Sampai detik ini...
Apa yang diinginkan Indonesia untuk orang Papua?
Mendarah dan membara dalam lenturan angin yang sepoi
Kebisuan malam pun menerpa dalam dahaga cinta anak negeri Cendrawasih
Tangisan mama Papua pun masih terdengar dimana-mana
Sayang!
Hidup kita sebenarnya bukan seperti ini
Kau dan aku dalam kehidupan dan kehancuran
Tuhan, dimakah kehidupan kami?
Dimanakah hasrat dan naluri kami?
Duka yang membisu
Masih membekas dan mendalam di kehidupan ini
Beribu orang dibunuh dan dianiaya
Beribu orang diperkosa dan buang dalam lubang jerami kekerasan
Beribu orang diintimidasi secara terus-menerus
Ohhh… inikah hidup kami?
Kehidupan ini bagai neraka yang tak terbendung
Sehelai wajah menumbuhkan semangat perjuangan
Duka itu menjadi sang guru demi kemerdekaan kami
Bangsa West Papua
Suara Perempuan, suara kaum tertindas, suara kaum tak bersuara
Selalu bergemah dalam hidup ini
Duka itu masih membisu dalam kehidupan ini
Siooo…!!
[Women's Voices of West Papua]
Tangisan mama Papua pun masih terdengar dimana-mana
Sayang!
Hidup kita sebenarnya bukan seperti ini
Kau dan aku dalam kehidupan dan kehancuran
Tuhan, dimakah kehidupan kami?
Dimanakah hasrat dan naluri kami?
Duka yang membisu
Masih membekas dan mendalam di kehidupan ini
Beribu orang dibunuh dan dianiaya
Beribu orang diperkosa dan buang dalam lubang jerami kekerasan
Beribu orang diintimidasi secara terus-menerus
Ohhh… inikah hidup kami?
Kehidupan ini bagai neraka yang tak terbendung
Sehelai wajah menumbuhkan semangat perjuangan
Duka itu menjadi sang guru demi kemerdekaan kami
Bangsa West Papua
Suara Perempuan, suara kaum tertindas, suara kaum tak bersuara
Selalu bergemah dalam hidup ini
Duka itu masih membisu dalam kehidupan ini
Siooo…!!
[Women's Voices of West Papua]
Kasus Paniai Berdarah (Ilustrasi) |